Sejarah Kehidupan Dinosaurus dan Kepunahan Dinosaurus


Sejarah. Ketika para arkeolog memutuskan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, mereka berpendapat bahwa para kadal raksasa tersebut hidup di masa Triasic, (231,4 juta tahun yang lalu) dimana pada saat itu mereka adalah vertebrata dominan selama 135 tahun sejak berawalnya masa Jurassic sekitar 201 tahun yang lalu hingga masa akhir Cretaceous 66 juta tahun yang lalu saat terjadi kepunahan Cretaceous-Paleogene yang menghabisi sebagian besar hidup dari Dinosaurus pada akhir era Mesozoic. Catatan fosil mengatakan bahwa burung-burung modern yang ada saat ini berevolusi dari dinosaurus theropoda selama masa Jurassic dan karena itu mereka juga dianggap subgroup dari dinosaurus oleh beberapa paleontologis. Beberapa burung selamat dari kepunahan sekitar 66 juta tahun lalu dan keturunannya melanjutkan garis silsilah Dinosaurus hingga hari ini.



Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya Dari Muka Bumi

Pengetahuan untuk Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya
Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, para arkeolog berlomba-lomba untuk menciptakan nama bagi spesies aneh yang baru pertama kali mereka temukan. Akhirnya pada tahun 1842, seorang paleontologis bernama Sir Richard Owen menyarankan kata “Dinosaurus” yang ia gunakan untuk merujuk kepada sebuah sub-order dari reptil saurian. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani deinos yang berarti menyeramkan, hebat dan sauros yang berarti reptil atau kadal.

Dibawah taksonomi filogenetik dan demi mempermudah untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, dinosaurus dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok besar yaitu Triceratops, Neornithes (burung modern), most recent common ancestor (MRCA, set organisme yang merupakan keturunan langsung terakhir), dan seluruh keturunannya. Ada sebuah pernyataan yang menyarankan bahwa Dinosaurus didefinisikan sebagai MRCA dari Megalosaurus dan Iguanodon, karena mereka adalah dua dari tiga generasi yang disebutkan oleh Richard Owen saat ia mengetahui tentang Dinosaurus. Di dunia modern ini, jika kita ingin menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya kita bisa memulainya dari burung yang merupakan satu-satunya garis keturunan dinosaurus theropoda yang masih bertahan hidup. Pada masa awal pembelajaran tentang dinosaurus, burung dianggap sebagai sebuah kelas lain yang memang berevolusi dari dinosaurus, yaitu superorder yang berbeda.

Ketika melakukan penelitian untuk mengetahui sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan bahwa dinosaurus merupakan pencabangan dari pendahulunya, archosaurus yang hidup pada masa Triassic tengah hingga akhir, sekitar 20 juta tahun setelah kejadian kepunahan Permian-Triassic yang menghapuskan 95% kehidupan di Bumi. Penanggalan radiometrik dari formasi batu yang mengandung fosil dinosaurus genus Eoraptor menghasilkan bahwa dinosaurus telah ada jauh 231,4 juta tahun yang lalu. Paleontologis berpikir bahwa Eoraptor berbentuk mirip dengan pendahulu dari semua dinosaurus, dan jika itu benar, ciri awal dari dinosaurus-dinosaurus pertama adalah bahwa mereka merupakan predator bipedal dengan tubuh yang kecil.

Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan ornithodiran yang mirip dinosaurus seperti Marasuchus dan Lagerpeton di pertengahan Triassic Argentina yang kembali mendukung pandangan bahwa pada awalnya dinosaurus memiliki badan yang kecil. Pada awal mereka muncul, dinosaurus tidaklah menjadi hewan yang dominan karena habitat pada saat itu dipenuhi oleh berbagai macam archosauromoph dan therapsid seperti cynodont dan rynchosaurus. Kompetitor utama para dinosaurus yang diketahui dalam rangka mengungkap sejarah munculnya Dinosaurus dan kepunahannya adalah pseudosuchia seperti aetosaurus, ornithosuchid, dan rauisuchian yang pada masa itu telah jauh lebih sukses dibanding para dinosaurus. Sayangnya, mayoritas hewan ini punah di masa Triassic dalam satu dari dua kejadian.

Evolusi dinosaurus setelah era Triassic mengikuti perkembangan tanaman dan lokasi benuanya. Pada akhir Triassic dan awal Jurassic, benua-benua yang ada sekarang masih tergabung menjadi Pangaea, dan banyak dinosaurus di seluruh dunia yang rata-rata tertata teratur kehidupannya. Dinosaurus yang terus berkembang jumlahnya ini kemudian melanjutkan hidup mereka menuju era pertengahan dan akhir Jurassic dimana mulai muncul predator besar seperti Ceratosaurian, Spinosauroid, dan Carnosaurian. Pada masa awal Cretaceous dan terpecahnya Pangaea, para dinosaurus mulai terpengaruh dengan masa daratan. Bagian awal dari kejadian ini menjadi saksi tersebarnya ankylosaurian, iguanodontian, dan brachiosaurid menuju Eropa, Amerika Utara, dan bagian utara Afrika. Stegosaurian dipercaya telah punah pada awal Cretaceous yang juga menandakan evolusi tumbuhan dan munculnya beberapa dinosaurus herbivora lainnya yang memiliki cara pencernaan makanan yang lebih rumit.

Awal Mula Kepunahan Dinosaurus
Mengingat beberapa orang menganggap bahwa burung merupakan bagian dari dinosaurus, bagi mereka dinosaurus tidak sepenuhnya punah. Meski begitu, dinosaurus lain yang bukan burung diperkirakan punah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Selain dinosaurus, pada masa ini banyak juga hewan yang punah seperti ammonite, mosasaur, pesiosaur, pterosaur, dan beberapa kelompok mamalia lainnya. Meski begitu, para serangga tidak mengalami kehilangan populasi yang besar sehingga mereka masih bisa menjadi bahan makanan bagi sisa-sisa populasi yang mampu bertahan. Kepunahan besar-besaran ini kemudian dikenal dengan kejadian kepunahan Cretaceous-Paleogene dan sejak tahun 1970 masih diteliti mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada puncak era Mesozoic, tingkat air laut naik dari 100 hingga menjadi 250 meter lebih tinggi dari yang ada sekarang. Temperatur planet pada masa itu juga lebih seragam dengan hanya 25 oC membatasi temperatur kutub dengan mereka yang ada di khatulistiwa. Rata-rata temperatur atmosfir juga lebih tinggi seperti misalnya di kutub menjadi 50 oC lebih panas dari hari ini. Komposisi atmosfir pada era Mesozoic ini masih menjadi perdebatan, meskipun beberapa akademisi berargumen bahwa level oksigen lebih tinggi dari masa kini, beberapa lainnya berargumen bahwa adaptasi biologis yang ditunjukkan oleh burung dan dinosaurus menandakan bahwa sistem pernafasan mereka berevolusi sangat maju. Terlepas dari atmosfirnya, terjadi perubahan iklim yang membunuh banyak spesies, mengakhiri pembelajaran kita dengan tujuan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya.



Ketika para arkeolog memutuskan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, mereka berpendapat bahwa para kadal raksasa tersebut hidup di masa Triasic, (231,4 juta tahun yang lalu) dimana pada saat itu mereka adalah vertebrata dominan selama 135 tahun sejak berawalnya masa Jurassic sekitar 201 tahun yang lalu hingga masa akhir Cretaceous 66 juta tahun yang lalu saat terjadi kepunahan Cretaceous-Paleogene yang menghabisi sebagian besar hidup dari Dinosaurus pada akhir era Mesozoic. Catatan fosil mengatakan bahwa burung-burung modern yang ada saat ini berevolusi dari dinosaurus theropoda selama masa Jurassic dan karena itu mereka juga dianggap subgroup dari dinosaurus oleh beberapa paleontologis. Beberapa burung selamat dari kepunahan sekitar 66 juta tahun lalu dan keturunannya melanjutkan garis silsilah Dinosaurus hingga hari ini.

Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya Dari Muka Bumi

Pengetahuan untuk Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya
Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, para arkeolog berlomba-lomba untuk menciptakan nama bagi spesies aneh yang baru pertama kali mereka temukan. Akhirnya pada tahun 1842, seorang paleontologis bernama Sir Richard Owen menyarankan kata “Dinosaurus” yang ia gunakan untuk merujuk kepada sebuah sub-order dari reptil saurian. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani deinos yang berarti menyeramkan, hebat dan sauros yang berarti reptil atau kadal.

Dibawah taksonomi filogenetik dan demi mempermudah untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, dinosaurus dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok besar yaitu Triceratops, Neornithes (burung modern), most recent common ancestor (MRCA, set organisme yang merupakan keturunan langsung terakhir), dan seluruh keturunannya. Ada sebuah pernyataan yang menyarankan bahwa Dinosaurus didefinisikan sebagai MRCA dari Megalosaurus dan Iguanodon, karena mereka adalah dua dari tiga generasi yang disebutkan oleh Richard Owen saat ia mengetahui tentang Dinosaurus. Di dunia modern ini, jika kita ingin menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya kita bisa memulainya dari burung yang merupakan satu-satunya garis keturunan dinosaurus theropoda yang masih bertahan hidup. Pada masa awal pembelajaran tentang dinosaurus, burung dianggap sebagai sebuah kelas lain yang memang berevolusi dari dinosaurus, yaitu superorder yang berbeda.

Ketika melakukan penelitian untuk mengetahui sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan bahwa dinosaurus merupakan pencabangan dari pendahulunya, archosaurus yang hidup pada masa Triassic tengah hingga akhir, sekitar 20 juta tahun setelah kejadian kepunahan Permian-Triassic yang menghapuskan 95% kehidupan di Bumi. Penanggalan radiometrik dari formasi batu yang mengandung fosil dinosaurus genus Eoraptor menghasilkan bahwa dinosaurus telah ada jauh 231,4 juta tahun yang lalu. Paleontologis berpikir bahwa Eoraptor berbentuk mirip dengan pendahulu dari semua dinosaurus, dan jika itu benar, ciri awal dari dinosaurus-dinosaurus pertama adalah bahwa mereka merupakan predator bipedal dengan tubuh yang kecil.

Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan ornithodiran yang mirip dinosaurus seperti Marasuchus dan Lagerpeton di pertengahan Triassic Argentina yang kembali mendukung pandangan bahwa pada awalnya dinosaurus memiliki badan yang kecil. Pada awal mereka muncul, dinosaurus tidaklah menjadi hewan yang dominan karena habitat pada saat itu dipenuhi oleh berbagai macam archosauromoph dan therapsid seperti cynodont dan rynchosaurus. Kompetitor utama para dinosaurus yang diketahui dalam rangka mengungkap sejarah munculnya Dinosaurus dan kepunahannya adalah pseudosuchia seperti aetosaurus, ornithosuchid, dan rauisuchian yang pada masa itu telah jauh lebih sukses dibanding para dinosaurus. Sayangnya, mayoritas hewan ini punah di masa Triassic dalam satu dari dua kejadian.

Evolusi dinosaurus setelah era Triassic mengikuti perkembangan tanaman dan lokasi benuanya. Pada akhir Triassic dan awal Jurassic, benua-benua yang ada sekarang masih tergabung menjadi Pangaea, dan banyak dinosaurus di seluruh dunia yang rata-rata tertata teratur kehidupannya. Dinosaurus yang terus berkembang jumlahnya ini kemudian melanjutkan hidup mereka menuju era pertengahan dan akhir Jurassic dimana mulai muncul predator besar seperti Ceratosaurian, Spinosauroid, dan Carnosaurian. Pada masa awal Cretaceous dan terpecahnya Pangaea, para dinosaurus mulai terpengaruh dengan masa daratan. Bagian awal dari kejadian ini menjadi saksi tersebarnya ankylosaurian, iguanodontian, dan brachiosaurid menuju Eropa, Amerika Utara, dan bagian utara Afrika. Stegosaurian dipercaya telah punah pada awal Cretaceous yang juga menandakan evolusi tumbuhan dan munculnya beberapa dinosaurus herbivora lainnya yang memiliki cara pencernaan makanan yang lebih rumit.

Awal Mula Kepunahan Dinosaurus
Mengingat beberapa orang menganggap bahwa burung merupakan bagian dari dinosaurus, bagi mereka dinosaurus tidak sepenuhnya punah. Meski begitu, dinosaurus lain yang bukan burung diperkirakan punah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Selain dinosaurus, pada masa ini banyak juga hewan yang punah seperti ammonite, mosasaur, pesiosaur, pterosaur, dan beberapa kelompok mamalia lainnya. Meski begitu, para serangga tidak mengalami kehilangan populasi yang besar sehingga mereka masih bisa menjadi bahan makanan bagi sisa-sisa populasi yang mampu bertahan. Kepunahan besar-besaran ini kemudian dikenal dengan kejadian kepunahan Cretaceous-Paleogene dan sejak tahun 1970 masih diteliti mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada puncak era Mesozoic, tingkat air laut naik dari 100 hingga menjadi 250 meter lebih tinggi dari yang ada sekarang. Temperatur planet pada masa itu juga lebih seragam dengan hanya 25 oC membatasi temperatur kutub dengan mereka yang ada di khatulistiwa. Rata-rata temperatur atmosfir juga lebih tinggi seperti misalnya di kutub menjadi 50 oC lebih panas dari hari ini. Komposisi atmosfir pada era Mesozoic ini masih menjadi perdebatan, meskipun beberapa akademisi berargumen bahwa level oksigen lebih tinggi dari masa kini, beberapa lainnya berargumen bahwa adaptasi biologis yang ditunjukkan oleh burung dan dinosaurus menandakan bahwa sistem pernafasan mereka berevolusi sangat maju. Terlepas dari atmosfirnya, terjadi perubahan iklim yang membunuh banyak spesies, mengakhiri pembelajaran kita dengan tujuan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya.

Sekarang ini setiap orang sudah mendengar mengenai dinosaurus. Dari anak-anak sampai orang dewasa telah melihat gambar mereka dan banyak orang mengira dinosaurus-dinosaurus itu telah punah 65 juta tahun sebelum manusia ada di bumi. Pandangan mengenai dinosaurus ini sangat berhubungan erat dengan teori evolusi.

Para penganut paham evolusi mengatakan bahwa dinosaurus pernah hidup di bumi ini antara 65 sampai 230 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ditemukan hanya di 3 kolom geologis yaitu : Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Evolusionis menamakan tiga lapisan tanah tersebut dengan nama zaman Mesozoic. Itulah zaman yang mereka berikan untuk zaman dinosaurus. Menurut mereka makhluk-makhluk ini punah pada akhir zaman Mesozoik (Cretaceous). Teori evolusi mengajarkan bahwa dinosaurus sudah punah kira-kira 65 juta tahun sebelum manusia mulai berevolusi.

Pandangan dari teori evolusi berbeda dari para ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan. Ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan tersebut berpendapat bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun yang lalu namun hidup bersama-sama dengan manusia. Dinosaurus diciptakan oleh Tuhan dan bukan melalui evolusi reptil.

Sejarah Penemuan Dinosaurus
Tulang-tulang mereka sangat besar ketika ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu dikira adalah tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama “dinosaurus” dimunculkan.

Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Berdasarkan tradisi, ia menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpah sinar matahari, dan membawa pulang tulang tersebut untuk ditunjukkan kepada suaminya Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr Mantell mengumumkan bahwa tulang tersebut mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern. I

a menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr. Mantelllah yang mempopulerkan jaman reptil-reptil. Tahun 1841 anatomis dan paleontologis Inggris, Sir Richard Owen, yang secara kebetulan adalah lawan terkuat Charles Darwin, menemukan kata “dinosaurus”. Secara teknis, dinosaurus menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil yang hidup di darat bukan di air. Kata ini berarti “kadal yang mengerikan”. Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjang 6 kaki dengan gigi 6 inchi panjangnya, tentunya cocok dengan nama “kadal yang mengerikan”.

Dinosaurus – Diciptakan atau Berevolusi ?
Sejak penemuan Dr. Mantell, fosil-fosil dinosaurus telah ditemukan di beberapa benua di dunia, dari jauh ke utara seperti Alaska dan jauh ke selatan seperti Antartika. Dinosaurus itu ada dalam berbagai ukuran, bentuk, dan jenis. Fosil-fosil dinosaurus merupakan studi kasus yang menarik untuk membuktikan penciptaan atau teori evolusi. Ada berbagai jenis dinosaurus. Beberapa berukuran kecil seperti ayam dan yang lain ada yang berukuran sangat besar sehingga beratnya kira-kira 8 ton.

Banyak dari antara dinosaurus tersebut mempunyai struktur tulang yang lain dari biasanya. Karena itu, jika dinosaurus berevolusi dari sekitar 230 juta tahun yang lalu, dimulai dari sejenis reptil (menurut kepercayaan evolusionis), maka harus ada ribuan makhluk perantara. Selama jangka waktu tersebut, jutaan dinosaurus hidup dan mati. Kalau teori evolusi benar, museum-museum dapat menampilkan ribuan bentuk transisi reptil–dinosaurus yang tak dapat dibantah. Jika penciptaan benar, setiap jenis dinosaurus muncul dalam bentuk yang sudah jadi dari sejak permulaan dicipta, tidak ada jenis fosil perantara yang mengisyaratkan bahwa dinosaurus ini berevolusi dari seekor nenek moyangnya.

Fosil-fosil dinosaurus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa tiap satu jenis dinosaurus yang ditemukan sudah dalam bentuk utuh, tidak ada bukti bahwa binatang ini berevolusi dari jenis makhluk sebelumnya.
Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi

Kalau kita mengunjungi musim kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak telah digali dari bumi dan semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat. Setiap orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah pada fosil badan yang salah pula.

Dua peneliti dari Institut Carnegie telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.

Dalam artikel “Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head” (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya. Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat mencek hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.
apatosaurus Apakah Yang Terjadi Dengan Dinosaurus?
Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).

Rekonstruksi Dinosaurus
Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana rupa makhluk tersebut.

Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil.

Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka. Dalam film The Lost World dibicarakan mengenai tingkah laku Dinosaurus. Makhluk liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok dari jarak beberapa mil, punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara bayinya, bisa balas dendam, dsb. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa diketahui dari fosil tulang belulang dinosaurus.